Senin, 19 Januari 2015

Menahan kentut beresiko tinggi

Hai......gan selamat malam pada penanyangan artikel kali ini saya ingin curhat mengenai manfaat dari kentut dan apa resikonya bila menahan kentut .........
Langsung aja ya.......
Pernahkah mengalami perut kembung?
Bagaimana rasanya jika perut gembung n terasa sebah......
pasti sebel kali............tapi sebelumnya saya minta maaf karena mengenai kentut adalah hal yang tabu dikalangan kita dan tidak sopan jika kita membuang gas tersebut sembarangan, tapi saya ingat suatu kejadian dikampung saya ada wanitaa separuh baya yang menghembuskan napas terakhir dikarenakan tidak mengeluarkan kentut........kedengarannya lucu, ha...ha...ha juga bila kita selesai operasi hal yang terpenting pertama yang diharapkan adalah pasien tersebut sudah mengeluarkan gas alias kentutttttttt
Ok Kentut Sangat Berguna Bagi Kesehatan, antara lain sebagai berikut.




Hidrogen Sulfida, salah satu gas penyebab bau kentut, ternyata bermanfaat. Selain sebagai anti-pembengkakan, gas ini turut mengatur tekanan darah.

Penelitian tentang gas kentut:

  1. Penelitian yang sudah dirintis beberapa tahun lalu, sedikit demi sedikit kini membuahkan hasil. Berdasarkan penelitian, ada beberapa kegunaan hidrogen sulfida di dalam tubuh. Di antaranya, gas tersebut berperan dalam mengatur tekanan darah dan mencegah terjadinya pembengkakan (anti-pembengkakan/ anti-inflamasi) .
  2. Para peneliti dari Peninsula Medical School dan Kings College di London telah berhasil mengetahui mekanisme peran gas hidrogen sulfida dalam pengaturan tekanan darah. Gas tersebut bekerja dengan melonggarkan jaringan pembuluh darah serta meningkatkan kelenturan pembuluh vena dan arteri. Akibatnya, peredaran darah dalam tubuh lebih lancar.
  3. Hasil penelitian juga dapat menjelaskan keterkaitan fungsi H2S dengan gas-gas lainnya, semisal oksida nitrit (NO), dopamin, dan asetilkolin. Gas-gas tersebut sangat berperan dalam penyampaian sinyal antar sel saraf serta dapat membangkitkan atau meredam aktivitas pemikiran di otak.
Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.
Tapi ada baiknya jika kita menjaga kesehatan walaupun kita belum mengalami keluhan apapun, menjaga lebih baik dari pada mengobati......


OK........kita lanjutkan ya ..........
Berikut adalah Gejala-Gejala Dari Peritonitis :
  • Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
  • Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh.
  • Demam dan menggigil.
  • Terdapat cairan di perut.
  • Susah buang air besar
  • Kelelahan berlebihan.
  • Hanya sedikit buang air kecil.
  • Mual dan muntah.

Peritonitis dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:

1. Peritonitis spontan

Peritonitis spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites, yaitu pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi karena gagal hati atau ginjal.

Faktor risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis, seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).

2. Peritonitis sekunder

Peritonitis sekunder memiliki beberapa penyebab
utama, salah satunya karena bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi) pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti luka tembak atau pisau.

Peritonitis sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.

Kontaminan asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter dialisis peritoneal atau tabung makan.

3. Peritonitis dialisis

Peritonitis dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis. Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.

Penyebab peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.

Solusinya adalah :

750 ml gas perhari atau sekitar 14 kali aktivitas buang angin adalah jumlah rata-rata normal yang terjadi pada setiap orang. Jika kurang atau lebih dari jumlah tersebut bisa jadi Anda mengalami masalah pada gastrointestinal (organ pencernaan).
Mengingat proses pembuangan gas dari dalam tubuh merupakan proses alami yang tidak dapat dicegah, maka yang perlu menjadi perhatian adalah pada etika dalam mengeluarkan gas dari tubuh kita. Buang angin itu penting tapi sebaiknya keluarkan di tempat yang layak dan tidak mengganggu orang di sekitar Anda.
sekian dulu ya ! nanti kita sambung lagi        
Wassalam

1 komentar: